Selamat datang di dadangfg27.blogspot.com

Selamat datang di dadangfg27.blogspot.com Selamat datang di dadangfg27.blogspot.com Selamat datang di dadangfg27.blogspot.com Selamat datang di dadangfg27.blogspot.com

Sabtu, 07 Februari 2015

PENDIDIKAN BAGI MASA DEPAN

Gambar: Suasana pembelajaran di SMP Negeri 2 Jatinegara














Perihal pentingya pendidikan bagi masa depan sepertinya dapat diamini oleh semua orang.  Pendidikan menjadi hal yang wajib mendapatkan perhatian yang utama bagi suatu Negara menghandaki kemajuan. Pendidikan bagi genaerasi muda merupakan investasi jangka panjang suatu Negara dalam menciptakan calon-calon pemimpin bangsa. Oleh karena hal tersebut kualitas pendidikan harus senantiasa ditingkatkan, karena dengan pendidikan yang berkualitas lah akan diperoleh pemimpin bangsa yang mampu bersaing di era globalisasi.
Mengacu pada Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan sepiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Sedangkan bapak pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara mendefinisiskan pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak yang bertujuan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Dari kedua definisi tersebut kita dapat memahami bahwa pendidikan merupakan sebuah usaha dalam memenuhi hak-hak kodrati manusia (hak mendapatkan pendidikan) untuk senantiasa meningkatkan harkat dan martabat menjadi manusia seutuhnya. Dengan pendidikan maka akan didapatkan manusia-manusia berkualitas dan berkarakter, memiliki pandangan yang luas dalam meraih cita-cita dan mampu bersaing dalam persaingan global.
Pandangan pragmatis sebagain masyarakat memandang pendidikan semata-mata sebagai alat untuk menadapatkan masa depan yang lebih baik secara materiil. Dengan pendidikan formal maka anak-anak kita akan mendapatkan ijasah sebagai persayaratan dalam mendapatakan pekerjaan. Semakin pendidikan kita tinggi maka kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dana penghasilan yang mencukupi akan semakin terbuka. Dengan demikian taraf hidup akan meningkat.
Pemahaman tersebut di atas memang tidak dapat kita pungkiri, bahwa pendidikan merupakan prasyarat untuk mendapatkan pekerjaan. Namun juga harus kita pahami bahwa pendidikan memiliki maksud untuk mewujudkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang memiliki keseimbangan potensi akal, jasmani, maupun rohani. Ketika manusia dihadapkan pada permasalahan maka ia harus memperhatikan ketiga aspek tersebut. Manusia dengan potensi akal dan jasmani yang baik sering kali berhadapan pada keputusan-keputusan yang bertentangan dengan nilai-nilai dan moral apabila tidak diimbangi dengan kematangan rohani. Manusia seutuhnya memiliki kemapuan dan keterampilan dan menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya dengan tepat dan cerdas, tanpa menimbulakan konflik-konflik baru. Jadi fungsi pendidikan sesungguhnya adalah komplek, tidak sesederhana sebagai syarat dalam mendapatkan pekerjaan. Hal tersebut merupakan salah satu manfaat saja dari fungsi sesungguhnya pendidikan.
Masyarakat kita sering kali dihadapkan pada kegamangan ketika melihat tingginya jumlah pengangguran terdidik di Indonesia yang mencapai 1.142.751 pada tahun 2010. Jumlah tersebut  terdiri dari lulusan diploma sebanyak 441.100 orang dan sarjana 701.651 orang, diprediksi jumlah tersebut akan terus naik seiring tidak seimbangnya antara jumlah lulusan perguruan tinggi dengan kesempatan kerja. Selain banyaknya orang yang gagal padahal telah memiliki pendidikan yang tinggi dan banyaknya orang pengusaha kaya padahal tidak pernah menempuh pendidikan tinggi hal ini mestinya dapat kita sikapi dengan jernih. Pendidikan formal sesunggunya adalah fasilitas yang dapat mudahkan kita untuk meraih kesuksesan, bukan yang menjamin kesuksesan seseorang. Kesuksesan seseorang ditentukan oleh ketekunan dan usaha keras dari masing-masing individu dapat melalui jalur pendidikan formal maupun informal.
Memetik pernyataan mentri kelautan RI, ibu Susi pudjiastuti dalam sebuah diskusi, ”sekolah itu penting, karena jika tidak sekolah, kita harus bekerja 3 kali lebih keras dari orang normal, dan tidak semua orang bisa seperti itu, bisa sperti saya yang bekerja dari subuh sampai tengah malam. Saya pernah pindah ke Cirebon terpisah dari suami dan bekerja keras mengantar ikan dan daging kodok ke Jakarta, semua saya kerjakan sendiri dari mulai packing, pecahkan es batu, dan …”. Kiranya tidak ada tawaran lain selain mengupayakan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia, jika kita menghendaki bangsa ini tumbuh menjadi Negara yang besar. Pendidikan kebutuhan kodrati manusia yang harus terpenuhi, dalam memenuhinya bukanlah semata-mata tanggung jawab pemerintah mealinkan kewajiban dan tanggung jawab kita bersama  untuk memajukannya. Pemerintah, masyarakat, guru, dan kita.