Pagi itu tanggal 26 Desember 2004 sekitar jam 07.59 WIB Susanto
baru selesai sarapan pagi di sebuah hotel di Banda Aceh . Tiba tiba
lantai terasa bergetar dan terdengar suara gaduh, bergemuruh, wajah
setiap orang tegang, terdengar suara “gempa….gempa….!!!”, teriak Haris
petugas hotel.
Hotel mulai bergoyang keras, Susanto ingin keluar melalui lift, ternyata lift ambrol lepas dengan mengeluarkan suara “Buummm…….”
Santoso berhasil keluar bersama tamu-tamu hotel lainnya melalui tangga, hotel miring lalu ambruk. Santoso menghindar jauh dari hotel tersebut dan selamat.
Hotel mulai bergoyang keras, Susanto ingin keluar melalui lift, ternyata lift ambrol lepas dengan mengeluarkan suara “Buummm…….”
Santoso berhasil keluar bersama tamu-tamu hotel lainnya melalui tangga, hotel miring lalu ambruk. Santoso menghindar jauh dari hotel tersebut dan selamat.
Sebelum
kita mengetahui bahaya yang ditimbulkan oleh gempa bumi, terlebih
dahulu kita harus mengetahui apa itu gempa bumi, proses terjadinya dan
daerah-daerah yang rawan gempa bumi.
|
ROSES KEJADIAN
Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi
apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar
untuk dapat di tahan oleh lempeng tektonik tersebut. Proses pelepasan
energi berupa gelombang elastis yang disebut gelombang seismik atau
gempa yang sampai ke permukaan bumi dan menimbulkan getaran dan
kerusakan terhadap benda benda atau bangunan di permukaan bumi.
Besarnya kerusakan tergantung dengan besar dan lamanya getaran yang
sampai ke permukaan bumi. Selain itu juga tergantung dengan kekuatan
struktur bangunan.
Para ahli gempa mengklasifikasikan gempa menjadi dua katagori, gempa intra lempeng (intraplate) dan antar lempeng ( interplate). Gempa intraplate adalah gempa yang terjadi di dalam lempeng itu sendiri, sedangkan gempa interplate terjadi di batas antar dua lempeng .
Sebenarnya gempa bumi terjadi setiap hari, namun kebanyakan tidak terasa oleh manusia , hanya alat seismograph saja yang dapat mencatatnya dan tidak semuanya menyebabkan kerusakan . Di Indonesia gempa merusak terjadi 3 sampai 5 kali dalam setahun.
Proses terjadinya gempa bumi dapat dilihat dari penyebab utama terjadinya gempa bumi. Ada 5 (lima) jenis gempa bumi yang dapat dibedakan menurut terjadinya, yaitu:
Para ahli gempa mengklasifikasikan gempa menjadi dua katagori, gempa intra lempeng (intraplate) dan antar lempeng ( interplate). Gempa intraplate adalah gempa yang terjadi di dalam lempeng itu sendiri, sedangkan gempa interplate terjadi di batas antar dua lempeng .
Sebenarnya gempa bumi terjadi setiap hari, namun kebanyakan tidak terasa oleh manusia , hanya alat seismograph saja yang dapat mencatatnya dan tidak semuanya menyebabkan kerusakan . Di Indonesia gempa merusak terjadi 3 sampai 5 kali dalam setahun.
Proses terjadinya gempa bumi dapat dilihat dari penyebab utama terjadinya gempa bumi. Ada 5 (lima) jenis gempa bumi yang dapat dibedakan menurut terjadinya, yaitu:
Gempa Tektonik
Seperti diketahui bahwa kulit bumi terdiri dari lempeng lempeng tektonik yang terdiri dari lapisan lapisan batuan. Tiap tiap lapisan memiliki kekerasan dan massa jenis yang berbeda satu sama lain. Lapisan kulit bumi tersebut mengalami pergeseran akibat arus konveksi yang terjadi di dalam bumi.
Gambar Proses Terjadinya Gempa TektonikSeperti diketahui bahwa kulit bumi terdiri dari lempeng lempeng tektonik yang terdiri dari lapisan lapisan batuan. Tiap tiap lapisan memiliki kekerasan dan massa jenis yang berbeda satu sama lain. Lapisan kulit bumi tersebut mengalami pergeseran akibat arus konveksi yang terjadi di dalam bumi.
a. |
| |||
b. |
| |||
c. |
| |||
d. |
Pada
tahap ini sesar kembali mencapai tingkat keseimbangannya kembali.
Pergeseran ini kian lama menimbulkan energi-energi stress yang sewaktu
waktu terjadi pelepasan energi yang mendadak. Peristiwa inilah yang
disebut gempa tektonik yaitu peristiwa pelepasan energi secara tiba-tiba
di dalam batuan sepanjang sesar atau patahan seperti terlihat dalam
gambar.
| |||
Gempa Vulkanik
Sesuai dengan namanya gempa vulkanik atau gempa gunung api merupakan peristiwa gempa bumi yang disebabkan oleh tekanan magma dalam gunung berapi. Gempa ini dapat terjadi sebelum dan saat letusan gunung api. Getarannya kadang-kadang dapat dirasakan oleh manusia dan hewan sekitar gunung berapi itu berada. Perkiraaan meletusnya gunung berapi salah satunya ditandai dengan sering terjadinya getaran-getaran gempa vulkanik.
Sesuai dengan namanya gempa vulkanik atau gempa gunung api merupakan peristiwa gempa bumi yang disebabkan oleh tekanan magma dalam gunung berapi. Gempa ini dapat terjadi sebelum dan saat letusan gunung api. Getarannya kadang-kadang dapat dirasakan oleh manusia dan hewan sekitar gunung berapi itu berada. Perkiraaan meletusnya gunung berapi salah satunya ditandai dengan sering terjadinya getaran-getaran gempa vulkanik.
Gempa Runtuhan
Gempa runtuhan atau terban merupakan gempa bumi yang terjadi karena adanya runtuhan tanah atau batuan. Lereng gunung atau pantai yang curam memiliki energi potensial yang besar untuk runtuh, juga terjadi di kawasan tambang akibat runtuhnya dinding atau terowongan pada tambang-tambang bawah tanah sehingga dapat menimbulkan getaran di sekitar daerah runtuhan, namun dampaknya tidak begitu membahayakan. Justru dampak yang berbahaya adalah akibat timbunan batuan atau tanah longsor itu sendiri.
Gempa runtuhan atau terban merupakan gempa bumi yang terjadi karena adanya runtuhan tanah atau batuan. Lereng gunung atau pantai yang curam memiliki energi potensial yang besar untuk runtuh, juga terjadi di kawasan tambang akibat runtuhnya dinding atau terowongan pada tambang-tambang bawah tanah sehingga dapat menimbulkan getaran di sekitar daerah runtuhan, namun dampaknya tidak begitu membahayakan. Justru dampak yang berbahaya adalah akibat timbunan batuan atau tanah longsor itu sendiri.
Gempa Jatuhan
Bumi merupakan salah satu planet yang ada dalam susunan tata surya. Dalam tata surya kita terdapat ribuan meteor atau batuan yang bertebaran mengelilingi orbit bumi. Sewaktu-waktu meteor tersebut jatuh ke atmosfir bumi dan kadang-kadang sampai ke permukaan bumi. Meteor yang jatuh ini akan menimbulkan getaran bumi jika massa meteor cukup besar. Getaran ini disebut gempa jatuhan, namun gempa ini jarang sekali terjadi.
Bumi merupakan salah satu planet yang ada dalam susunan tata surya. Dalam tata surya kita terdapat ribuan meteor atau batuan yang bertebaran mengelilingi orbit bumi. Sewaktu-waktu meteor tersebut jatuh ke atmosfir bumi dan kadang-kadang sampai ke permukaan bumi. Meteor yang jatuh ini akan menimbulkan getaran bumi jika massa meteor cukup besar. Getaran ini disebut gempa jatuhan, namun gempa ini jarang sekali terjadi.
Zona Gempa
Zona Gempa Dunia
Zona gempa dunia terbagi atas dua jalur, yaitu Jalur Circum Pasifik dan Jalur Mediteranian.
Jalur Circum Pasifik adalah jalur wilayah dimana banyak terjadi gempa-gempa dalam dan juga gempa- gempa besar yang dangkal. Jalur ini terbentang mulai dari Sulawesi, Filipina , Jepang, dan kepulauan Hawai
Zona gempa dunia terbagi atas dua jalur, yaitu Jalur Circum Pasifik dan Jalur Mediteranian.
Jalur Circum Pasifik adalah jalur wilayah dimana banyak terjadi gempa-gempa dalam dan juga gempa- gempa besar yang dangkal. Jalur ini terbentang mulai dari Sulawesi, Filipina , Jepang, dan kepulauan Hawai
Jalur
Mediteranian adalah jalur wilayah dimana banyak terjadi gempa-gempa
besar yang membentang dari benua Amerika, Eropah ,Timur Tengah, India ,
Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara.
Pada jalur inilah sering terjadi gempa-gempa tektonik dan juga vulkanik seperti pada gambar di bawah ini.
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa kepulauan Indonesia
merupakan daerah rawan gempa tektonik. karena dilewati jalur gempa
Mediteran dan Circum Pasifik .
Dampak Gempa
Dalam tulisan ini hanya memuat dampak dari gempa tektonik, karena
tipe gempa teknonik adalah tipe gempa yang sering membahayakan jiwa dan
raga manusia, juga kerugian harta benda. Ada dua dampak gempa tektonik
yang berbahaya, yaitu dampak primer dan dampak skunder. Berikut adalah
penjelasan dan contoh dari dampak gempa tektonik:Dampak Primer
Dampak primer yaitu getaran gempa itu sendiri yang sampai ke permukaan bumi dan kalau getarannya cukup besar dapat merusak bangunan dan infra struktur lainnya seperti jalan dan jembatan , rel kereta api, bendungan dan lain lain, sehingga menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda.
Dampak Skunder
Dampak sekunder yaitu terjadi tsunami, tanah yang menjadi cairan kental (liquefaction), kebakaran , penyakit dan sebagainya.
Liquefaction
: Selama terjadi gempa di Nagata, Jepang, 1964 ,tanah berubah seolah
olah menjadi cair sehingga bangunan yang ada di atasnya dapat tenggelam.
(Sumber:Dr. Walt Brown.Copyright © 1995–2006, Center for Scientific Creation. All rights reserved) |